CodyMaxx.com, Surabaya – Di tengah hiruk-pikuk kota Surabaya, terdapat kisah inspiratif tentang perjuangan seorang penyandang disabilitas fisik, Ade Candra Prastyo.
Pemuda berusia 29 tahun asal Jl. Simo Jawar 7/47D, Surabaya, ini berhasil bangkit dari keterpurukan dan kini meniti karier sebagai fotografer profesional, meskipun harus bekerja dengan kamera pinjaman.
Beberapa tahun lalu, Ade mengalami kecelakaan tragis di daerah Ngesong, Surabaya Barat.
Insiden tersebut membuatnya sempat dianggap meninggal dunia. Saat tubuhnya ditutupi koran di lokasi kejadian, seorang warga melihat gerakan tangannya.
Ade segera dilarikan ke rumah sakit, memulai perjalanan panjang untuk bertahan hidup.
Tujuh kali operasi harus dijalani, termasuk pemotongan organ limpa dan perbaikan tulang paha yang remuk. Setiap prosedur adalah perjuangan antara hidup dan mati.
Namun, di balik rasa sakit yang luar biasa, Ade tetap memiliki semangat yang tak tergoyahkan untuk melawan keterbatasan fisiknya.
Setelah melalui masa-masa sulit, Ade menemukan harapan baru melalui dunia fotografi. Di balik lensa kamera, ia melihat cara baru untuk mengekspresikan diri dan menangkap keindahan.
Kesempatan emas datang ketika Ade dipercaya menjadi fotografer klub sepak bola amputasi Surabaya, PERSAS.
Ia mengabadikan perjuangan para atlet disabilitas yang juga melawan keterbatasan. Keinginannya untuk menjadi fotografer profesional semakin kuat setelah mengikuti pelatihan dan sertifikasi di Disnakertrans Jatim pada 2021.
Ade pun berhasil meraih sertifikasi BNSP, pengakuan resmi atas kompetensinya di bidang fotografi.
Meski telah menjadi fotografer panggilan untuk berbagai acara, Ade masih terkendala peralatan.
Ia harus meminjam kamera milik PERSAS untuk bekerja. Ketidakmampuannya memiliki kamera sendiri menjadi hambatan besar dalam meraih kemandirian penuh.
“Saya bermimpi memiliki kamera sendiri, sebuah alat yang akan menjadi sayap saya untuk terbang lebih tinggi,” ungkap Ade dengan penuh harapan.
Kapten PERSAS, Khusnul Yakin, memberikan dukungannya. “Ade punya bakat luar biasa di bidang fotografi. Hasil jepretannya setara dengan fotografer profesional. Saya yakin, jika ia mendapat dukungan memadai, ia akan sukses,” ujarnya.
Ade juga ingin membuktikan kepada kedua orang tuanya yang telah setia mendampinginya bahwa ia bisa mandiri dan sukses.
Ia berharap suatu hari bisa memiliki kamera standar fotografi (SLR beserta lensa) yang akan menjadi langkah awal untuk meraih mimpinya.
Melalui tekad dan semangatnya, Ade menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mewujudkan mimpi.
anjasintel82@gmail.com