CodyMaxx.com, Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menggelar konferensi internasional bergengsi bertajuk International Conference on Applied Sciences, Education and Technology (iConASET). Tahun 2025 menjadi kali keempat Unusa menyelenggarakan forum ini sejak pertama kali diluncurkan pada 2019.
Mengusung tema “Entering Society 5.0, Adaptation and Enhancement”, iConASET menghadirkan pembahasan mendalam tentang bagaimana dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi beradaptasi menghadapi era masyarakat 5.0. Sebuah era ketika manusia dan teknologi saling terintegrasi dalam kehidupan, menuntut kolaborasi lebih erat antar disiplin ilmu.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyebut iConASET sebagai tonggak penting bagi kampus.
Menurutnya, jumlah peserta, pemakalah, dan pembicara yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa konferensi ini mampu menarik perhatian komunitas akademik internasional.
“Sejak awal kami ingin iConASET menjadi ikon sekaligus aset bagi Unusa. Forum ini bukan hanya memperluas jejaring internasional, tetapi juga memperkuat kontribusi publikasi ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara global,” ujarnya dalam pembukaan di Kampus C Unusa, Rabu (27/8).
Salah satu pembicara utama, Prof. Shane Snyder dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat, menyoroti isu penting tentang krisis air bersih di negara berkembang.
Ia menegaskan bahwa akses air bersih dan sanitasi yang layak adalah pondasi kesehatan masyarakat, namun sering kali diabaikan.
Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, menanggapi isu tersebut dengan menawarkan dua ide besar. Pertama, pengolahan kembali air limbah rumah tangga dengan teknologi agar bisa digunakan ulang.
Kedua, metode filtrasi alami air laut melalui tanah untuk mengurangi kandungan garam, yang kemudian diproses lebih lanjut hingga layak konsumsi.
Meski menjanjikan, Syafiuddin menekankan perlunya sumber daya besar serta kolaborasi lintas sektor agar gagasan ini dapat diimplementasikan secara nyata.
Ketua Pelaksana iConASET 2025, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, mengungkapkan bahwa hampir 100 makalah berhasil dihimpun dan dipresentasikan dalam forum ini. Peserta berasal dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Filipina, Taiwan, Polandia, hingga Amerika Serikat.
Seluruh makalah yang masuk telah melalui tahap review ketat dan diproses untuk dipublikasikan di jurnal mitra.
Beberapa di antaranya adalah Social Science and Humanities Open (Q1 SSCI), Lex-Localis: Journal of Local Self Government (Q2), Letters in Applied Nano Bio Science (Q3), serta special issue dari penerbit Wiley.
“Konferensi ini mencakup beragam disiplin, dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga teknologi. Harapannya, publikasi yang dihasilkan dapat memberikan dampak luas di ranah internasional,” jelas Fifi.
Unusa dan Peran Global
iConASET 2025 mempertegas komitmen Unusa untuk hadir di panggung akademik global. Bagi Unusa, forum ini tidak sekadar agenda konferensi, melainkan bagian dari strategi besar memperkuat peran perguruan tinggi NU dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi nyata bagi tantangan dunia.
Dengan semangat Society 5.0, iConASET diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang bermanfaat tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas.