Selain dibimbing dengan sabar sejak awal, ia juga mengaku banyak belajar tentang pemanfaatan teknologi secara efektif untuk meraih penghasilan mandiri.
“Saya belajar bagaimana memanfaatkan gadget hingga bisa menghasilkan uang. Bagi saya, ini pengalaman yang luar biasa,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Sigma Mutiara Hati, Ibnu Malik, menyambut hangat kehadiran para anggota GS Investment Group.
Ia mengapresiasi bantuan yang diberikan, karena sangat bermanfaat bagi kebutuhan harian anak-anak binaan mereka.
Ia berharap silaturahmi ini tidak berhenti pada satu pertemuan semata, melainkan terus berlanjut di masa mendatang.
Dalam keterangannya, Ibnu menjelaskan bahwa yayasan yang berdiri secara legal sejak 2014 awalnya berfokus pada bidang sosial sebagai penyalur bantuan. Pada tahun 2019, pihaknya mulai membuka layanan asrama bagi anak-anak non-mukim dan kini fokus pada asrama putra.
Yayasan Sigma Mutiara Hati juga menjalankan program pendidikan gratis bagi anak yatim dan dhuafa, terutama dari kalangan kurang mampu.
Program ini terbuka untuk anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama, dengan ketentuan mereka bersedia tinggal di asrama.
Ibnu menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya menjadikan asrama ini tempat yang nyaman dan layak bagi tumbuh kembang anak-anak.
Meskipun fasilitas yang ada masih terbatas, pelayanan dan pembinaan tetap menjadi prioritas utama.
“Kami berharap ke depannya semakin banyak anak yang mau tinggal di sini dan merasakan dampak positif dari program ini. Dengan kondisi seadanya, kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi masa depan mereka,” tutupnya.
Di akhir, Sherly, leader senior GS Investment menyebut, kegiatan ini menjadi cermin kolaborasi antara komunitas sosial dan lembaga kemanusiaan dalam menciptakan perubahan nyata.
“GS Investment Group ingin membuktikan bahwa berbagi bukan sekadar memberi, melainkan bentuk pengabdian dan investasi untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.