Kolaborasi dengan Deskranasda untuk Pembinaan Desainer Muda
Etnura juga aktif berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Lamongan, Sidoarjo, dan Pasuruan, dalam membina desainer muda.
“Kami memiliki program tahunan dan program tiga bulanan, di mana kami memberikan materi-materi baru bagi teman-teman desainer agar bisa berkembang bersama-sama,” kata Tekno.
Lilik Noer, atau yang akrab disapa Bunda Lilik, selaku pengarah acara, menegaskan bahwa Etnura tidak hanya menjadi wadah bagi anggotanya, tetapi juga terbuka untuk umum.
“Setiap tahun kami mengadakan event sebagai ajang promosi dan kreasi bagi anggota. Sekarang kami juga membuka kesempatan bagi non-anggota untuk ikut serta agar mereka memiliki wawasan yang lebih luas tentang dunia fashion,” jelas Bunda Lilik.
Menurutnya, minat generasi muda terhadap kain tradisional semakin meningkat.
“Anak-anak muda kini semakin sadar bahwa wastra Nusantara, terutama dari Jawa Timur, memiliki keunikan dan nilai seni tinggi. Di Etnura, kami tetap berkomitmen untuk menghadirkan karya berbahan wastra Indonesia,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah dan Potensi Ekonomi Fashion Nusantara
Festival ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur dan Pj Bupati Bojonegoro. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap industri kreatif berbasis budaya.
Pj Gubernur Jawa Timur mengapresiasi penyelenggaraan Etnura Fashion Festival 2025 dan menilai event semacam ini masih jarang ditemukan.
“Saya melihat acara ini sangat penting dan patut didukung. Saya sangat mengapresiasi produk etnik Nusantara, terutama wastra. Acara ini memiliki potensi besar untuk membawa nama Jawa Timur ke kancah internasional,” ujarnya.